Mungkin Anda sering mendengar istilah MRO, dan mungkin Anda hanya mengetahui secara garis besarnya saja.
Pada tingkat retail, istilah MRO kurang dikenal luas. Masyarakat yang sebagai konsumen hanya mengenal produk akhir atau produk jadi, yang berupa peralatan, perlengkapan, atau perkakas. Namun, MRO dikenal oleh tingkat perusahaan atau pabrik.
Potensi industri MRO kini semakin membaik, seperti pada bidang penerbangan pesawat dan ekspor impor. Industri MRO sudah diberikan berbagai fasilitas insentif fiskal seperti tax holiday (insentif pajak) dan pembebasan biaya masuk (Antara News).
MRO juga banyak digunakan pada bidang industri seperti manufaktur, konstruksi, pertambangan, perkebunan, pengolahan, atau pertanian.
Jadi, MRO itu apa sih?
MRO adalah singkatan dari Maintenance, Repair, and Operation atau Perawatan, Perbaikan, dan Operasional, yang maksudnya adalah produk yang digunakan dalam kegiatan operasional dan proses produksi suatu perusahaan untuk merawat, memperbaiki, dan mengoperasikan fasilitas yang ada pada perusahaan tersebut.
Pada dasarnya proses pengadaan barang ada dua tipe, yakni barang investasi dimana barang yang dibeli bernilai investasi tinggi, memerlukan banyak spesifikasi teknikal yang tinggi dan digunakan dengan ROI (return of investment) yang cukup lama. Tipe barang yang kedua adalah MRO (maintenance, repair, dan operation) sebagai barang consumable (habis pakai) yang bernilai transaksi kecil, tidak banyak spesifikasi teknikal, dan ROI yang rendah.
Proses pengadaan produk-produk MRO biasanya dilakukan oleh divisi pengadaan perusahaan. Divisi-divisi lain akan mengajukan pembelian kepada divisi pengadaan yang akan disetujui oleh supervisor sebelum memutuskan untuk membelinya.
Divisi pengadaan diperlukan supaya jumlah produk yang dibeli sesuai dengan keperluan dan harganya sesuai dengan penggunaannya, yang juga melibatkan dan dimonitor oleh divisi lainnya.
Untuk itu, produk MRO perlu dibeli secara bertahap:
1. Pemilihan Produk MRO
Dalam pencarian jenis barang MRO sering dihadapkan oleh permasalahan jenis barang yang cepat habis atau banyak diminati dan jenis barang yang langka atau susah dicari. Dalam hal ini, pencarian produk harus dilakukan langsung dengan katalog dari supplier.
LINKZ menyediakan katalog publik dan katalog pribadi untuk Anda, pelajari mengenai katalog LINKZ lebih lanjut. Berikut adalah fitur lainnya dari LINKZ:
Untuk mengunduh LINKZ, Anda bisa klik disini.
Mengapa saat ini perlu menggunakan katalog digital? Karena masyarakat Indonesia bahkan dunia telah mengandalkan teknologi dalam aktivitas sehari-hari, termasuk dalam menjalankan bisnis untuk mengoperasikan toko yang dapat menghemat biaya usaha.
Baca juga: Persaingan Digitalisasi Usaha Semakin Ketat
2. Pemilihan Supplier MRO
Pemilihan supplier atau pemasok sangat penting dan berpengaruh, terutama dalam hal pemenuhan permintaan untuk menyediakan daftar produk yang telah disediakan.
Mendapatkan supplier tangan pertama yang tepat merupakan salah satu elemen penting dalam bisnis. Berikut adalah ciri-ciri supplier yang dapat dipertimbangkan:
- Supplier resmi dan asli
- Kecepatan pengiriman surat penawaran
- Jumlah penawaran yang diberikan
- Ketersediaan stok produk supplier
- Kemudahan pembayaran untuk B2B
Menurut Kompasiana, perilaku konsumen MRO di Indonesia masih lebih memilih datang ke toko fisik dan melihat produknya langsung, sebelum akhirnya dibeli dan dibawa pulang.
Baca juga: 7 Cara Jitu Untuk Menjadi Dropshipper yang Handal
3. Proses persetujuan
Jenjang persetujuan dalam proses pembelian barang MRO sangat krusial, karena tahapan pengontrolan dan monitoring menentukan apakah barang yang dibeli sudah tepat dan sesuai permintaan.
Panjangnya tahap persetujuan ini menyebabkan proses pembelian barang menjadi lebih lama dan sering menghambat kerja operasional yang seharusnya tidak terganggu.
- User / requestor mengajukan daftar permintaan pembelian barang kepada koordinator
- Koordinator membuatkan pengajukan kepada staff purchasing
- Manager purchasing kemudian melakukan approval atas apa yang diajukan oleh staffnya
- Persetujuan oleh manager procurement / supply chain sebagai tahap akhir dari proses approval
Berikut adalah beberapa contoh produk MRO yang banyak digunakan pada perusahaan:
- Batu potong mesin gerinda
- Alat ukur
- Perkakas tangan, pneumatik, listrik
- Bahan kimia, lem/perekat, pengelasan
- Alat laboratorium
- Komponen mekanikal dan roda
- Mur, baut, alat pengikat
- Alat kelistrikan dan alat kontrol
- Otomotif, truk, sepeda motor
- Bahan bangunan, perlengkapan rumah, cat
- Alat ac dan pipa
- Alat keselamatan
- Pengepakan
- Kebutuhan kantor
Jadi, sudah sejauh mana bisnis MRO Anda berjalan?
Anda dapat menggunakan LINKZ untuk menjalankan bisnis MRO Anda dengan maksimal, cepat, dan aman.
Selain dapat menjual produk, Anda juga dapat melihat laporan keuangan dan stok barang Anda.