Sebagian orang merasa gengsi dan bangga saat menggunakan produk impor. Padahal, kualitas produk lokal tidak kalah saing dengan produk mancanegara.
Dikutip dari Suara.com, wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menekankan bahwa untuk mendukung produk UMKM agar bisa tembus pasar ekspor, harus ada dukungan konkret dari semua pihak.
Bahkan, pemerintah Indonesia turut mendukung bisnis produk lokal.
Platform digital Inaproduct.com diluncurkan pemerintah untuk memperluas akses pemasaran produk asli UKM Indonesia. Inaproduct.com merupakan platform business to business (B2B) sehingga UKM yang tergabung adalah produsen langsung dari produk lokal (Republika, 2021).
Baca juga: LINKZ Mendukung Kesejahteraan UMKM Dengan Tagar #saLINKZ Membangun!
Dilansir dari Berita Satu, pemerintah sedang menggencarkan gerakan nasional #BanggaBuatanIndonesia (BBI), dalam rangka mendukung produksi dalam negeri. Anda dapat menonton videonya disini.
Gerakan BBI digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 14 Mei 2020 dengan tujuan supaya masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa terutama produk UMKM tanah air yang terus berinovasi untuk menciptakan produk-produk berkualitas.
Informasi dari Antara News, Gerakan Nasional BBI (Gernas BBI) terjun langsung mengunjungi para pengusaha untuk mendorong mereka mencintai produk lokal.
Namun sesuai dengan artikel di Kompas, mencintai produk lokal bukan berarti membenci produk luar.
Owner dan Founder dari brand Emga, Gabriela mengatakan dengan memilih produk lokal, sama dengan ikut andil dalam memajukan dan menumbuhkan rasa bangga pada produk buatan dalam negeri sendiri. Menurutnya, produk fashion tidak memiliki batas untuk kalangan manapun (Jawa Pos, 2021).
“Fashion adalah sesuatu yang tanpa batas dan semua orang bisa bergaya, sehingga brand lokal justru lebih memahami pasar di dalam negeri dan memenuhi kebutuhan fashion bagi banyak kalangan,” jelasnya secara daring baru-baru ini.
Dikutip dari Kompas, terdapat salah satu pengguna Twitter mengatakan “Jangan salah menilai produk lokal dan luar. Banyak yang salah kaprah dulu, contoh ngira Hokben, J.CO, Eiger itu produk luar, tapi ternyata itu produk lokal. Kita harus bangga dong, punya mereka #mendinglokalaja”
Menurut artikel Merdeka, berkreasi dengan produk lokal ternyata punya potensi besar untuk mendapatkan cuan. Tren ini sendiri sudah berlangsung selama beberapa waktu seiring dengan semakin banyaknya produk lokal yang hadir dengan kualitas yang boleh diadu merek luar.
“
Saya berharap, semangat #locapride ini tidak menjadi overproud, tapi tetap membuat kita melakukan riset terus-menerus untuk menghasilkan brand lokal berkualitas.”
Sebagai bagian penutup, kami mengutip kalimat Dr. Tirta yang disebutkan pada Hypebeast.
Lakukan dan tekuni apa yang membuat bisnis Anda menjadi lebih baik.