Persiapan Hadapi Skenario New Normal: Lakukan Hal Ini!

Pedoman normal baru (new normal) adalah praktik wacana relaksasi dari PSBB. Kegiatan ekonomi, terutama perkantoran, industri dan supermarket telah beroperasi sejak PSBB sudah ada.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto merilis nomor kebijakan HK.01.07 / MENKES / 328/2020 pada tanggal 20 Mei tentang Panduan Pencegahan dan Kontrol COVID-19 untuk Kantor Dukungan Bisnis dan Tempat Kerja Industri. Panduan tersebut disediakan untuk memberikan referensi untuk tempat kerja di pemerintah, perusahaan swasta, perusahaan milik negara, provinsi dan dinas kesehatan kabupaten /kota selama dan setelah PSBB berakhir.

Dengan kunjungan Presiden Jokowi ke Bekasi pada tanggal 26 Mei menandai dimulainya skenario normal baru sehingga roda ekonomi Indonesia tidak berhenti. Ada empat provinsi dan 25 kabupaten / kota yang akan melaksanakan skenario ini. Empat provinsi: Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Gorontalo. Kota-kota lain termasuk Surabaya dan Malang.

Untuk itu, mari simak apa saja yang harus dipersiapkan bisnis untuk dapat memaksimalkan situasi new normal:

1. Persiapkan Mental Anda dan Tim Hadapi New Normal

Persiapan mental pertama yang harus dilakukan adalah mengenali fakta bahwa perubahan sedang terjadi dan jawabannya adalah mengikutinya.

Terlihat sepele, tetapi jika Anda berpikir bahwa situasi akan kembali seperti sebelumnya maka Anda mungkin akan lebih lambat daripada kompetitor Anda yang sudah beradaptasi lebih dahulu.

Secara mental, dengan meningkatkan hati dan pikiran untuk menjalankan prosedur seperti biasa, ditambah aktivitas baru yang disebut protokol keselamatan akan memastikan bahwa bisnis dapat berkembang dan bertahan dalam situasi apapun.

Anda juga harus memastikan kesehatan dan keamanan bisnis Anda dalam hidup ‘berdampingan’ dengan virus Covid-19 ini, pastikan tim Anda mematuhi segala protokol kesehatan dan menjaga kestabilan mental dalam tetap produktif saat bekerja.

2. Protokol Keselamatan Saat Bekerja

Saat memulai aktivitas bisnis lagi, sesuaikan protokol kesehatan yang ketat sesuai dengan arahan pemerintah. Terapkan ‘Perilaku Hidup Bersih dan Sehat’ (PHBS) secara terkendali, menggunakan masker saat bekerja dan menjaga jarak yang aman.

Selain itu, Anda mungkin harus menyesuaikan protokol keselamatan tambahan sesuai industri Anda. Misalnya jika Anda adalah pabrik bahan bangunan yang awalnya hanya memiliki dua shift, pabrik diminta untuk menyiapkan karyawannya untuk membagi mereka menjadi tiga shift.

Hal ini juga bisa Anda modifikasi sesuai bisnis Anda untuk memastikan pembatasan fisik di tempat kerja masih efektif dan tidak mengganggu produktivitas.

3. Gaya Hidup Digital Secara Totalitas

Dalam skenario new normal, perilaku konsumen dan bisnis telah menuju gaya hidup yang lebih digital. Oleh karena itu penting bagi semua untuk berharap dapat hidup di zaman normal yang baru.

Digitalisasi jelas berpengaruh pada produktivitas sumber daya manusia di berbagai sektor. Bisnis akan lebih fokus pada otomatisasi, dan rakyat Indonesia terpaksa menghadapi fenomena ini.

Karena itu perlu mempersiapkan mental untuk menerima normal baru yang mengarah ke digitalisasi dengan cara menerapkan aspek digital dalam setiap penjualan, pembelian, keuangan, inventaris dan bahkan komunikasi dengan pelanggan.

Salah satu caranya adalah dengan menggunakan solusi bisnis untuk menjangkau pelanggan secara digital dan menerapkan sistem kerja yang lebih akurat dan tidak terbatas ruang.

Untuk itu, solusi seperti LINKZ hadir untuk dapat meningkatkan keberhasilan Anda dalam menerapkan skenario new normal di bisnis Anda. Komitmen kami untuk pebisnis Indonesia agar dapat berkembang dalam situasi apapun.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version