Jika Anda ingin bisnis berhasil, Anda perlu mengetahui bagaimana Piramida Maslow dapat membantu Anda menciptakan produk yang menarik bagi target pasar Anda.
Dikembangkan oleh psikolog Abraham Maslow pada tahun 1940-an, hierarki kebutuhan Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki kebutuhan universal yang harus dipenuhi. Hierarki ini digambarkan dalam bentuk piramida yang menunjukkan susunan kebutuhan mulai dari kebutuhan dasar yang konkret hingga kebutuhan yang lebih abstrak.
Teori Maslow telah diterapkan pada bisnis selama beberapa dekade — dan berhasil. Dengan memahami apa yang memotivasi pelanggan Anda dan berfokus pada pemenuhan kebutuhan mereka, Anda akan dapat menghasilkan lebih banyak pendapatan sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan.
Baca juga 7 Tips Ampuh Meningkatkan Loyalitas
Sebagai upaya mendukung perkembangan bisnis Anda, LINKZ – aplikasi untuk B2B – merupakan pilihan terbaik untuk menjalankan bisnis, menyimpan, dan memberikan analisis yang tepat. LINKZ menyediakan fitur yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mengelola bisnis.
Ketahui fitur-fitur dalam aplikasi LINKZ lebih lanjut:
Mari kita simak lebih lanjut.
Piramida Maslow
Menurut Piramida Maslow, kebutuhan dasar yang konkret berada di lapisan bawah sedangkan kebutuhan yang lebih abstrak berada di lapisan atasnya.
Meskipun umumnya digambarkan sebagai piramida, penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan satu kebutuhan tidak selalu bergantung pada yang lain.
Disusun dari dasar piramida hingga ke atas, berikut kebutuhan-kebutuhan manusia:
1. Fisiologis
Keberlangsungan hidup manusia tergantung pada kebutuhan fisiologis tertentu, seperti udara, makanan, minuman, tempat tinggal, pakaian, kehangatan, seks, dan tidur.
Jika kebutuhan tersebut tidak dipenuhi maka tubuh manusia akan sulit untuk berfungsi secara optimal.
Maslow menganggap kebutuhan fisiologis yang paling penting. Semua kebutuhan lainnya menjadi sekunder sampai kebutuhan ini terpenuhi.
2. Keamanan
Setelah kebutuhan fisiologis individu terpenuhi, kebutuhan akan jaminan keamanan dan keselamatan menjadi penting.
Manusia menginginkan keteraturan, kepastian, dan kontrol dalam hidup mereka yang mungkin disediakan oleh keluarga dan masyarakat.
Contohnya, keamanan emosional, keamanan finansial (pekerjaan), hukum dan ketertiban, kebebasan dari rasa takut, stabilitas sosial, properti, kesehatan dan kesejahteraan (keselamatan terhadap kecelakaan dan cedera).
3, Sosial
Pindah ke tingkat ketiga, tingkat sosial merupakan tingkat yang melibatkan perasaan kepemilikan, di mana rasa memiliki adalah yang utama.
Kepemilikan, mengacu pada kebutuhan emosional manusia untuk hubungan interpersonal, afiliasi, keterhubungan, dan menjadi bagian dari kelompok.
Persahabatan, keintiman, kepercayaan, penerimaan, menerima dan memberi kasih sayang, dan cinta adalah contoh dari kebutuhan rasa memiliki.
4. Harga diri
Kebutuhan harga diri diklasifikasikan menjadi dua kelompok: (a) harga diri atau martabat (prestasi, kemahiran, kemandirian, rasa kehormatan diri), dan (b) keinginan akan reputasi atau rasa hormat dari orang lain (status, prestise).
Maslow menunjukkan bahwa keinginan akan reputasi atau rasa hormat dari orang lain lebih dibutuhkan dibanding harga diri yang sebenarnya.
5. Aktualisasi diri
Aktualisasi diri merupakan keinginan untuk mencapai segala sesuatu yang seseorang bisa untuk menjadi yang paling bisa.
Tingkat ini mengacu pada realisasi potensi seseorang, pemenuhan diri, mencari pertumbuhan pribadi dan pengalaman.
Mengapa Piramida Maslow?
Jika Anda menjalankan bisnis atau mencoba mengembangkan bisnis Anda, penting untuk mengetahui apa kebutuhan pelanggan Anda sehingga Anda dapat memenuhinya.
Baca juga Di Startup Suka Bakar Uang Sampai Bubble Burst?
Dengan pengetahuan ini, Anda dapat menggunakan Piramida Maslow sebagai panduan saat mengembangkan produk atau layanan baru, dan memastikannya memenuhi kebutuhan pelanggan Anda.
Selain itu, pemahaman tentang hierarki kebutuhan konsumen juga akan memungkinkan pemasar membuat kampanye pemasaran yang lebih bertarget dan berdampak.
Langkah Awal: Identifikasi Target Pasar Anda
Target pasar adalah orang-orang yang menurut Anda paling cocok untuk produk dan layanan Anda.
Untuk melayani pelanggan Anda dengan baik, Anda harus tahu siapa mereka.
Mengetahui latar belakang demografis dan psikografis target audiens Anda akan membantu Anda mengenali kebutuhan dan perilaku mereka, serta apa yang mereka bersedia belanjakan.
Bisnis yang sukses menentukan profil pelanggan target utama mereka dan kemudian membangun produk, layanan, dan upaya pemasaran di sekitar data itu.
Hasilnya adalah pemahaman yang jauh lebih baik tentang siapa sebenarnya klien Anda dan apa yang membuat mereka tergerak untuk menggunakan produk dan layanan Anda.
Tentu saja, tidak semua orang yang membeli produk atau layanan Anda cocok dengan profil yang sama, tetapi sebagai perusahaan Anda harus memiliki basis pelanggan inti.
Ini tidak hanya membantu Anda merampingkan penawaran produk Anda, tetapi juga memungkinkan Anda untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan tersebut.
Pertimbangan ini memberikan wawasan penting tentang jenis produk atau layanan apa yang Anda tawarkan serta menentukan bagaimana Anda melakukan pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan.
Baca juga Alasan TikTok Punya Peluang Besar Untuk Bisnis Anda!
Pahami Bagaimana Kebutuhan Mereka Terpenuhi
Untuk memahami motivasi pelanggan, Piramida Maslow menyediakan kerangka kerja yang dapat membantu Anda memahami apa yang diinginkan pelanggan Anda.
Membuat persona pelanggan memungkinkan Anda untuk memeriksa demografis pelanggan dan menyelaraskan kualitas ini dengan kebutuhan khusus yang ingin mereka penuhi.
Misalnya Anda adalah seorang pemilik tempat makan. Mulailah identifikasi pelanggan Anda.
Berapa rentang usia pelanggan Anda? Apakah pelanggan Anda datang hanya untuk makan dan minum? Atau adakah kegiatan lain yang mereka lakukan ketika di tempat makan Anda?
Banyak remaja dan anak muda pergi ke tempat makan bukan hanya untuk makan dan minum, namun untuk berbincang dengan teman, mengambil foto di spot yang ‘aestetik’ untuk nantinya diposting ke media sosial.
Artinya, kebutuhan pelanggan tempat makan tidak dibatasi oleh kebutuhan fisiologis, namun juga kebutuhan sosial atau kebutuhan harga diri.
Apabila Anda ingin memenuhi kebutuhan fisiologis pelanggan, maka buatlah makanan dan minuman yang enak, yang memiliki ciri khas – dan apabila Anda ingin memenuhi kebutuhan pelanggan yang lain, maka bangunlah tempat yang sesuai dan nyaman.
Ambil contoh lain, misalnya jika Anda mencoba menjual mobil mewah. Mengetahui lebih banyak tentang pelanggan dapat membantu Anda mendorong lebih banyak penjualan.
Orang mungkin menggunakan mobil untuk tujuan yang berbeda. Katakanlah seseorang baru saja menerima promosi besar dan berada di pasar untuk mobil mewah.
Kita mungkin mengatakan bahwa orang ini mencoba memenuhi kebutuhan aktualisasi diri, dan mobil adalah simbol status yang akan membuat mereka dihargai di antara teman-teman baru mereka.
Di sisi lain, seseorang yang hidup dari gaji ke gaji dan yang baru saja mendapat pekerjaan baru hanya menginginkan metode transportasi yang dapat mereka andalkan.
Ketika Anda mengetahui kebutuhan pelanggan, Anda dapat menentukan produk dan/atau layanan seperti apa yang cocok untuk pelanggan Anda, dan strategi pemasaran yang tepat sasaran.
Kesimpulan
Ada kemungkinan tak terbatas untuk menjangkau pelanggan baru saat Anda memasangkan persona pembeli dengan hierarki kebutuhan Maslow.
Menggabungkan wawasan dari keduanya dapat membantu Anda mengidentifikasi kebutuhan pelanggan Anda dan memosisikan bisnis Anda dengan lebih baik.
Hal ini dapat membuat bisnis Anda lebih responsif terhadap apa yang dicari pelanggan saat mereka sangat membutuhkannya, membantu Anda beradaptasi dengan — dan bahkan mendahului — perubahan selera dan tren.
Pada akhirnya, memikirkan hierarki kebutuhan Maslow saat membuat persona pelanggan dapat meningkatkan bisnis Anda.